Definisi :
Siklus Produksi adalah serangkaian aktivitas bisinis dan kegiatan
pengolahan data yang berkaitan dengan proses pembuatan produk.
Komponen
Perancangan produk merupakan tahap awal dari sistem produksi yang
bertujuan untuk merancang sebuah produk yang memenuhi keinginan konsumen
dalam hal kualitas, lama pengerjaan, dan biaya produksi yang rendah.
Sistem Akuntansi Biaya
Tahap akhir dalam sistem produksi adalah sistem akuntansi biaya yang bertujuan yaitu :
1. Menghasilkan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja dalam produksi.
2. Menghasilkan informasi biaya yang akurat agar dapat digunakan
sebagai dsar penentuan harga (pricing) dan kepututusan tentang komposisi
produk (product mix).
3. Menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk menghitung nilai persediaan dan harga pokok penjualan.
Jenis sistem akuntansi biaya yang umum digunakan oleh sebuah
perusahaan adalah sistem penentuan harga pokok pesanan (job order
costing) dan sistem peneentuan harga pokok proses (process costing) dan
laporan yang dihasilkan sistem akuntansi biaya umumnya berupa :
1. Laporan kontrol (control report).
2. Laporan harga pokok produksi (production cost report)
Catatan akuntansi yang diselenggarakan dalam sistem akuntansi biaya adalah :
1. Jika perusahaan mengolah data biaya secara manual (noncomputerized record) :
a. Perusahaan jasa dan manufaktur menggunakan sebuah kartu harga
pokok produksi (production cost ledger) yang berfungsi sebagai kartu
pembantu untuk rekening persediaan produk dalam proses.
b. Jika perusahaan menggunakan sistem harga pokok pesanan, catatan ini dibuat satu halaman untuk setiap pesanan.
c. Jika perusahaan menggunakan sistem harga pokok proses, catatan
ini dibuat dalam satu halaman untuk setiap pusat biaya. Untuk mencatat
informasi dalam catatan ini, digunakan arsip order produksi.
2. Jika perusahaan mengolah data biaya dengan menggunakan komputer :
a. File induk (master file) dan file transaksi (transaction file).
Prosedur Pengolahan Transaksi
Pengolahan transaksi biaya dapat dilakukan secara manual atau dengan
menggunakan komputer dan prosedure pengolahan transaksi dalam bentuk
narasi dan bagan alir (flowchart).
Prosedure/Sistem Akuntansi Biaya (manual) dimulai dari Bagian Gudang ke
Departemen Pengawasan Produksi ke Bagian Pabrik ke Bagian Akuntansi
Biaya.
A. Siklus Keuangan
Siklus Keuangan adalah Sistem akuntansi yang mencatat dua dua kegiatan ekonomi yaitu :
a. Bisnis menaikkan modal dari para pemilik dan kreditor.
b. Bisnis menggunakan modal untuk memperoleh aset produksi yang dipakai untuk memperoleh pendapatan.
Siklus keuangan melaporkan sumber kapital pada manajer berkenaan
dengan hasil operasinya. Sistem laporan keuangan ini menunjukkan pada
kesatuan eksternal dengan meringkas data akuntansi dan menunjukkannya
dalam rekening keuangan. Terkadang meliputi sistem akuntansi tanggung
jawab yang menunjukkan biaya aktual dan dianggarkan pada manajer
individu. Catatan jurnal dan aplikasi laporan keuangan terkadang
merupakan komponen sistem buku besar umum. Contoh siklus keuangan dapat
kita lihat pada gambar di bawah ini.
Ruang Lingkup
1. Aplikasi siklus pengeluaran
Pada siklus ini, sistem akuntansi yang didasarkan pada komputer menggunakan empat aplikasi :
a. Aplikasi pembelian.
b. Aplikasi penerimaan.
c. Aplikasi surat bukti.
d. Aplikasi disbursemen kas.
2. Aplikasi Siklus Produksi dan Keuangan.
Aplikasi siklus produksi
Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :
a. Perancangan Produk
b. Perencanaan dan Penjadwalan
c. Operasi Produksi
d. Akuntansi Biaya
Aplikasi siklus keuangan
Siklus ini memproses dua kejadian ekonomi, perolehan kapital dan penggunaan kapital untuk memperoleh pemilikan.
Sistem aplikasi dalam siklus keuangan yaitu :
a. sistem pemilikan.
b. sistem catatan jurnal.
c. Sistem pelaporan keuangan.
3. Pengembangan Sistem
Siklus hidup pengembangan sistem
Komponen pengembangan sistem meliputi :
a. Perencanaan system
b. Analisis sistem
Pemeriksaan terhadap sistem infromasi yang ada dan lingkungannya untuk mengidentifikasi perbaikan.
a. Perancangan system
b. Menterjemahkan rekomendasi yang dibuat dalam analisis sistem menjadi satu bentuk yang dapat dilaksanakan.
c. Pelaksanaan system
d. Pengoperasian sistem
4. Standar Dokumentasi
Dokumentasi Organisasi
a. Bagan organisasi
b. Bagan perkiraan
c. Anggaran belanja departemen
Dokumentasi Individual
a. Deskripsi pekerjaan
b. Pedoman prosedur
c. Standar prestasi
d. Instruksi pengoperasian computer
Dokumentasi Pemrosesan
a. Bagan aliran
b. Contoh bentuk
c. Contoh laporan
Teknologi dan Praktek Pengembangan Sistem
Analisa Sistem Terstruktur dan Rancangan
Teknik analisis terstruktur lebih mengandalkan pada penggunaan
diagram aliran data daripada bagan aliran. Teknik perencanaan
terstruktur mengembangkan program komputer sebagai hirarki modul atas
bawah.
Alat CASE -CASE adalah alat keahlian teknik perangkat lunak yang
dibantu dengan komputer, yang mengotomatisasi banyak proses yang
diperlukan selama pengembangan sistem
5. Perencanaan dan pengorganisasian
Proyek sistem
Para akuntan perlu mengetahui tentang proses ini karena dua alasan :
Mereka berpartisipasi dalam tim proyek yang mendesain sistem
akuntansi. § Para auditor memeriksa dan memberikan saran bagi sistem
baru sebelum sistem itu dilaksanakan.
Suatu sistem dikatakan sukses apabila dapat mencapai empat tujuan berikut :
a. Menghasilkan informasi yang benar dan tepat waktu, dengan cara
memiliki kontrol internal yangmemadai dan memilih metode pemrosesan yang
disesuaikan dengan kebutuhan pemakai.
b. Selesai dalam jangka waktu yang masuk akal bagi pengembang. Hal
ini dapat dicapai dengan : menentukan ruang lingkup sistem secara tepat
dan menggunakan teknik manajemen proyek.
c. Harus memenuhi kebutuhan organisasi akan informasi.
Batasan
Pengendalian persediaan dapat dicapai melalui catatan-catatan dan
laporan-laporan persediaan yang menyajikan informasi seperti penggunaan
persediaan, saldo persediaan,tingkat minimal dan maksimal persediaan.
Titik order ulang dan prosedur-prosedurnya harus ditetapkan. Titik order
ulang adalah tingkat persediaan dimana harus dilakukan order tambahan
untuk menghindari kurangnya persediaan. Penentuan titik order
ulangmensyaratkan dilakukan analisis permintaan produk, biaya setup
pengorderan atau produksi,lead time pasokan atau produksi, biaya
penanganan persediaan, dan biaya-biaya yang berkaitan dengan kondisi
tidak adanya persediaan seperti kerugian penjualan atau penggunaan
fasilitas-fasilitas produksi secara tidak efisien. Karena tujuan
pengendalian persediaan adalah meminimalkan total biaya persediaan,
keputusan penting yang harus di buat adalah besarnya kuantitas ekonomis
setiap order pembelian yang disebut economicorder quantity (EOQ).
Kuantitas order ulang harus sama dengan carrying cost dan totalordering
cost.
Referensi:
http://aldyrizaldi.blogspot.com/2012/12/aplikasi-aplikasi-siklus-produksi-dan.html
http://husnyarifuddin.blogspot.com/2012/11/8-aplikasi-aplikasi-siklus-produksi.html